Goa
Ngerong adalah salah satu goa yang ada di Tuban. Goa ngerong terletak di kecamatan
Rengel kabupaten Tuban dan berada tepat di kaki bukit gunung kapur dan dan
berada tepat dipinggir jalan raya. Goa Ngerong memiliki lobang dengan panjang
1,8 km potensinya dapat mencapai 30 km. Goa ini adalah goa air yang hanya bisa
diarungi dengan perahu karet. Pada kedalaman 1000 meter dapat ditemui air
terjun didalamnya.
Didalam
goa Ngerong tersebut terdapat kolam kecil yang di dalamnya terdapat banyak
sekali ikan Tawes, ikan Bader (Punctius Javanicius), ikan Nila dan kura-kura
raksasa. Di dalam goa tidak hanya ada ikan-ikan dan kura-kura tapi juga ada
kelelawar yang hidup pada kedalaman 700 meter. Jutaan kelelawar terlihat
spektakuler saat beriringan keluar pada jam 5 sore. Selain alamnya yang indah,
ribuan makhluk hidup didalamnya membuat keunikan tersendiri di goa Ngerong.
Kebanyakan masyarakat di Tuban masih mempercayai adanya mitos. Salah satu mitos
yang ada dituban adalah mitos di goa Ngerong.
Goa
Ngerong merupakan salah satu dari beberapa goa yang di jadikan tempat wisata
oleh pemerintah. Ngerong berasal dari bahasa jawa yaitu Rong yang berarti
lobang. Legenda yang berkembang terkait awal munculnya goa Ngerong ini adalah
kisah Raden Arya Bangah.
Diceritakan
bahwa Raden Arya Bangah adalah seorang pemimpin kerajaan Gumenggeng yang sedang
melakukan pertapaan untuk menyelamatkan wilayahnya dari kekeringan. Selesai
bertapa ditemani kedua pengawalnya, kemudian dia membuat sedikit galian lobang
di tanah. Ketika Raden Arya Bangah melangkah pergi dari tempat pertapaanya,
kemudian galian lobang yang dibuat dia tadi membentuk lobang besar yang kini
disebut dengan goa ngerong. Banyak cerita yang beredar di kalangan masyarakat
tenteng goa Ngerong mulai dari cerita tentang pertapaan Raden Arya Bangah,
tokah Kembangjoyo yang sakti mandraguna hingga cerita tentang kecantikan putri
Ngerong.
Kisah
tentang putri yang konon bertapa didalam goa Ngerong hingga raganya menghilang,
sang putri tersebut digambarkan memakai kebaya dengan selendang dibahunya
sambil membawa tas belanjaan khas orang dusun. Menurut cerita sang putri masih
kerap terdengar suaranya dan muncul ditengah kesibukan orang nyekar (menabur
bunga ).
Goa
Ngerong juga memiliki cerita mistis yang terselimuti dibalik keindahanya. Salah
satu cerita yang beredar dikalangan masyarakat bahwa ikan dan kura-kura yang menghuni
kolam tersebut merupakan jelmaan bidadari dan sinopati kerajaan Gumenggeng yang
dikutuk oleh dewa karna membuat kesalahan. Meskipun ikan-ikan itu terlihat
sangat jelas dipermukaan kolam, namun ketika dicoba ditangkap sulit sekali
menangkapnya. Sebagian masyarakat mempercayai bahwa ikan-ikan itu adalah
piaraan putri Ngerong.
Mitos
lain yang berkembang di goa Ngerong adalah adanya larangan bagi pengunjung
untuk menangkap dan membawa pulang ikan maupun bulus (penyu air tawar) apalagi
sampai memakanya, karena jika pengunjung tidak mematuhi larangan tersebut
diyakini akan mendapat celaka seusai pulang dari goa itu. Ada yang terserang
penyakit, didatangi dedemit atau hantu hingga hewan yang ditangkap di goa
Ngerong itu di kembalikan dan lebih buruknya lagi mengakibatkan kematian.
Hewan
lain yang hidup di goa Ngerong adalah kura-kura putih yang berdiameter kurang
lebih satu meter. juga ada pula ikan tampa mata, khas hewan di goa Ngerong yang
akan di dapati di kedalaman 1.000 meter. Disamping keindahan dan ada hal mistis
di dalamnya, goa ini memiliki air yang bersih dan jernih yang bisa digunakan
oleh masyarakat sekitar seperti mandi, mencuci dan irigasi untuk mengairi sawah
di sekitar goa. Apabila anda tertarik dengan goa Ngerong segera datang dan
saksikan sendiri keindahan dan ketakjubanya.